PANGANDARAN, Berita Satu - Suara tangisan terdengar di antara
ribuan warga yang memadati pekarangan rumah Susi Pudjiastuti, tahun 2006
silam. Wajah yang ketakutan, kosong, bingung harus berbuat apa.
Pemberitaan luar biasa atas tsunami Aceh 2004 silam, membuat warga
Pangandaran panik tatkala gempa yang menimbulkan tsunami melanda
wilayahnya. Memang kekuatannya tidak sebesar Aceh, namun toh bencana itu memporak porandakan Pangandaran.
Di tengah kepanikan tersebut, seolah hanya satu rumah yang ada di
dalam benak warga untuk berlindung, yakni rumah Susi Pudjiastuti.
Alhasil, mereka berbondong-bondong ke rumah Susi dan menunggu
instruksinya.
Di sisi lain, Susi terlihat serius berbincang dengan sejumlah
pegawainya. Dari gerak tangannya, ia seperti sedang memerintahkan
sesuatu. Benar saja, tak berapa lama, pegawainya termasuk asisten rumah
tangga menyebar. Ada yang ke dalam rumah ada pula yang membantu warga
menenangkan diri, dan pergi menyisir mayat korban tsunami.
Dari dalam rumah, asisten rumah tangga Susi membawakan sejumlah
makanan untuk para pengungsi. Susi membuka seluruh pintu masuk rumah dan
perusahaannya untuk pengungsi. Bukan hanya untuk tempat tinggal
sementara, tapi makanan, minuman, semangat, dan apapun yang dibutuhkan.
“Karena kami kedinginan, kami juga mendapatkan selimut dan pakaian.
Saat itu harapan kami memang hanya pada Bu Susi. Selain ia orangnya
baik, dia punya pengalaman dari gempa Aceh. Makanya kami
berbondong-bondong datang kesini,” ucap Dadang (43) warga Pangandaran.
Selain itu, Susi mengosongkan cooler (lemari pendingin)
miliknya untuk mayat. Hingga bantuan datang, mayat-mayat korban tsunami
tersebut sebagian disimpan di tempatnya Susi.
Kondisi ini berlangsung beberapa hari hingga kondisi Pangandaran reda dan pengungsi ditempatkan di pengungsian sementara.
Susi pun menyemangati para nelayan untuk mengendalikan traumanya.
Salah satunya dengan kembali melaut. Susi berjanji, berapapun ikan yang
dihasilkan akan dibeli olehnya dengan harga yang tinggi.
Kini, di tahun 2014, nama Susi kembali menjadi perbincangan. Dia
dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Kelautan dan
Perikanan di Kabinet Kerja.
Terima kasih telah membaca artikel tentang
Sisi Lain : Ibu Susi Yang Pernah Menyimpan Mayat Dikulkasnya
di blog
Kabar Berita
jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.