Karo - Ribuan warga korban
erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut)
masih mengungsi. Pengungsi masih bertahan di lokasi pengungsian karena
aktivitas gunung merapi tersebut meningkat kembali selama beberapa hari
belakangan ini.
"Kami mengharapkan pemerintah supaya proaktif untuk menyampaikan
setiap informasi terbaru atas aktivitas Gunung Sinabung tersebut," ujar
seorang warga Sukanalu Josua Sembiring (42) kepada SP, saat dihubungi dari Medan, Kamis (9/10).
Sembiring mengatakan, erupsi Gunung Sinabung yang mengalami
peningkatan selama beberapa hari belakangan tersebut, sudah dipastikan
mempengaruhi hasil pertanian milik masyarakat di sana.
Abu Sinabung, menurut dia, merusak tanaman pertanian. "Ada ribuan
hektar lahan pertanian di arah Selatan. Lokasi itu merupakan lontaran
abu Sinabung. Padahal, daerah itu juga yang rusak akibat erupsi Sinabung
akhir 2013 dan awal 2014," katanya.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung Armen menyampaikan,
Gunung Sinabung masih erupsi. Jarak luncur masih ketinggian 3000 meter.
Selain ke Selatan, lontaran abu vulkanik juga ke arah Tenggara.
"Sampai sejauh ini, tingkat aktivitas Gunung Sinabung, belum terlalu
meningkat jika dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Sehingga, warga
di luar radius 3 sampai 5 kilometer (km) masih berstatus aman. Di luar
dari jarak itu harus hati-hati," katanya.
Menurut dia, kawasan yang perlu direlokasi karena jaraknya berdekatan
dengan kaki Gunung Sinabung yakni, Desa Bekerah, Simacen dan
Sukameriah. Lokasi ini berjarak 3 kilometer dari kaki Gunung Sinabung.
"Desa yang lain juga perlu direlokasi karena memiliki radius 5 km
dari kaki gunung merapi itu adalah Desa Kutatonggal, Guru Kinayan,
Berastepu dan Gember. Aktivitas gunung masih terus dipantau," ujarnya.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo
Nugroho, letusan pertama terjadi sekitar pukul 01.46 WIB, Minggu (5/10).
Letusan itu disertai guguran awan panas.
"Luncuran awan panas mencapai 4.500 meter dengan ketinggian 2.000
meter, dan lama erupsi selama 263 detik. Kemudian, letusan kedua terjadi
sekitar pukul 06.38 WIB," katanya.
Letusan ketiga terjadi pukul 07.30 WIB, dan jarak luncur awan panas
mencapai 3.000 meter dan 25 menit kemudian Gunung Sinabung kembali
meletus dengan jarak luncur 4.500 meter.
Berdasarkan data dari posko pengungsian, jumlah pengungsi akibat
letusan Gunung Sinabung sebanyak 3.287 jiwa. Jumlah tersebut meliputi
1.019 kepala keluarga (KK).
Jumlah pengungsi itu terdiri dari 905 pria dan 906 wanita. Kelompok
rentan terdiri dari 138 jiwa dan ibu hamil sebanyak 17 orang. Selain
itu, ada 62 orang bayi di pengungsian.
Seluruh pengungsi itu ditampung di 16 lokasi pengungsian. Pengungsi
berasal dari beberapa desa di Kecamatan Simpang Empat, Kuta Tengah,
Dunun Sukanalu, Desa Sigarang-garang, Kecamatan Namanteran.
Terima kasih telah membaca artikel tentang
Ribuan Warga Sinambung Kembali Mengungsi
di blog
Kabar Berita
jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.