Gambar Ilustrasi
Satu Berita, Obat aborsi yang diracik Erwin Hendriyan (42) ternyata memiliki efek
buruk bagi konsumennya. Obat yang peruntukan sebenarnya untuk maag
kronis memiliki efek samping fatal bagi penggunanya. Selain pendarahan,
obat tersebut juga bisa menyebabkan cacat di janin.
Dalam pengungkapan kali ini polisi menyita ratusan butir barang bukti obat merek Cytosol, Noprostol, Ibuprofen, dan Farsifen.
"Obat ini keras sehingga memang tidak dijual sembarangan," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Bandung, Susatyo Triwilopo di Markas Sat Narkoba Polrestabes Bandung, Selasa (28/10).
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan mengkonsumsi obat yang bukan berasal dari ahli medis. Sebab obat paketan yang dibanderol Rp 300-450 ribu ini memiliki efek samping bahaya. "Efek samping ke otak dan jantung ada, bila dipaksakan akan mengakibatkan kecatatan pada janin dalam kandungan," ucapnya.
Dinkes Kota Bandung mengaku sudah meminta kepolisian untuk memberantas penjual obat berbahaya. "Kita juga akan sudah kirim surat ke Kominfo untuk melakukan penutupan," ungkapnya.
Erwin yang menjalankan bisnis ilegalnya sejak tiga tahun lalu itu mengaku mendapatkan obat dari internet. Tidak sulit mendapatkan obat tersebut. "Dari 2011 akhir, jualnya sekitar Rp 300 ribu (paket). Tidak ada yang mengeluh juga," tutur Erwin yang sebulan meraup untung Rp 3-4 juta dari penjualan obat.
Dalam pengungkapan kali ini polisi menyita ratusan butir barang bukti obat merek Cytosol, Noprostol, Ibuprofen, dan Farsifen.
"Obat ini keras sehingga memang tidak dijual sembarangan," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Bandung, Susatyo Triwilopo di Markas Sat Narkoba Polrestabes Bandung, Selasa (28/10).
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan mengkonsumsi obat yang bukan berasal dari ahli medis. Sebab obat paketan yang dibanderol Rp 300-450 ribu ini memiliki efek samping bahaya. "Efek samping ke otak dan jantung ada, bila dipaksakan akan mengakibatkan kecatatan pada janin dalam kandungan," ucapnya.
Dinkes Kota Bandung mengaku sudah meminta kepolisian untuk memberantas penjual obat berbahaya. "Kita juga akan sudah kirim surat ke Kominfo untuk melakukan penutupan," ungkapnya.
Erwin yang menjalankan bisnis ilegalnya sejak tiga tahun lalu itu mengaku mendapatkan obat dari internet. Tidak sulit mendapatkan obat tersebut. "Dari 2011 akhir, jualnya sekitar Rp 300 ribu (paket). Tidak ada yang mengeluh juga," tutur Erwin yang sebulan meraup untung Rp 3-4 juta dari penjualan obat.
Sumber : Merdeka.com
Terima kasih telah membaca artikel tentang
Bahaya Obat Aborsi Yang Beredar Via Online
di blog
Kabar Berita
jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
1 comments :
nice info....
BalasObat Aborsi
Obat Aborsi
Obat Aborsi
Obat Aborsi
Obat Aborsi
Obat Aborsi