Foto Ilustrasi
Rassa masih ingat jelas saat-saat pertamakali
memiliki kemampuan indigo. Waktu itu Rassa kecil yang sedang berkumpul
bersama kelurga tiba-tiba bertanya kepada orangtuanya.
Tentang siapa sosok ulama bersorban hijau yang ada di rumahnya.
Suasana lantas hening. Orangtua Rassa mengelak dengan mengatakan, tidak
ada siapa-siapa di rumahnya.
Perjumpaannya dengan pria besorban itu beberapa kali terulang. Namun
pertanyaan yang dilontarkan tetap saja tidak digubris orangtuanya.
Kakek Rassa yang juga memiliki kemampuan indigo
mulai memahami bahwa cucunya juga memiliki kemampuan yang sama. Bahwa
Rassa memiliki kemampuan melihat alam lain (gaib, red). Ia dikaruniai
sebagai seorang anak indigo.
"Mengapa kakek bilang begitu. Belum saatnya Rassa tahu dia indigo," ujar Rassa menirukan perkataan orangtuanya.
Setelah mengetahui bahwa ia adalah anak indigo saat masih berumur 4 tahun. Seketika kehidupannya berubah. Ia mulai mengalami berbagai kejadian aneh di hidupnya.
"Setelah 3 atau 4 kali didatangi oleh ulama bersorban hijau. Sa
(Rassa) cerita ke kakek dan kakek langsung tau siapa yang Sa liat,"
ujarnya saat menceritakan kisahnya sebagai anak indigo.
Karena dianggap masih kecil dan takut terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan, ayah Rassa meminta kepada kakeknya agar kemampuan Rassa
ditutup terlebih dahulu.
"Tapi kakek tidak boleh. Sa cuma dirukhiyah dengan doa-doa, biar Sa tidak diganggu (gaib)," lanjutnya
Sebagai anak indigo, kemampuan Rassa melebihi anak-anak sebayanya. Ia
selalu menganalisa kejadian yang dialami. Intelektualnya berada pada
level yang lebih tinggi dibanding anak-anak seusianya. Hal tersebut
membuat ia sulit mendapatkan teman yang cocok.
"Tidak ada teman yang cocok dengan Sa. Teman-teman bilang Sa, mikir
kepanjangan, teman-teman juga suka bilang Sa aneh dan sebagainya. Sempat
sedih juga digituin," ungkapnya.
Rassa mengaku beruntung, ia dilahirkan di keluarga yang memiliki
pemahaman tentang indigo. Perlahan-lahan diberikan pendidikan agama.
Umur 5 tahun Rassa diarahkan untuk menjadi penghafal Alquran.
"Biar Sa ada kegiatan sekalipun tidak punya teman," jelasnya.
Pertama kali mencari tahu apa itu indigo
dilakukan Rassa saat bermur 18 tahun. Ia tidak puas hanya mendapatkan
pemahaman dari orangtua. Bukti ilmiah dilakukan oleh Rassa.
Media internet membuatnya lebih banyak mendapatkan pengertian apa itu
indigo. Selain itu ia juga bertemu dengan seorang yang banyak tahu
tentang indigo.
"Dari orang tersebut Sa banyak dapat info lagi tentang indigo," ujarnya
Pada 2004, Rassa divonis gagal jantung. Ia lebih sering berada di
rumah sakit untuk medical chek-up. Setidaknya selama 2 tahun Rassa
selalu rajin ke rumah sakit.
Melalui dokter jantung yang merawatnya, Rassa tahu jika anak indigo itu bisa dibuktikan secara ilmiah melalui tes DNA dan darah.
"Tes DNA Sa baru dilakukan tahun 2006," ungkapnya.
Hasil tes DNA tersebut menunjukkan bahwa rantai DNA Rassa memiliki
bilangan angka ganjil. Normalnya rantai DNA berjumlah genap. Rassa
semakin yakin bahwa ia adalah anak indigo.
Selain itu hasil cek darah menunjukkan bahwa darah Rassa memiliki
warna berbeda dari orang normal. Dokter melihat sel darah merah yang
dimiliki Rassa tidak sepenuhnya berwarna merah.
"Saat dilihat di mikroskop warna darah Sa cenderung ungu (nila)," tambahnya. (*)
Sumber : Tribunnews
Terima kasih telah membaca artikel tentang
Anak Indigo Asal Palembang Berdarah Ungu
di blog
Kabar Berita
jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.