TEPI BARAT – Sejumlah warga Palestina yang tinggal di Israel mengecam kepemimpinan dari Otoritas Palestina. Mengingat saat ini wilayah Gaza menjadi sasaran target penggempuran militer Israel.
Sejumlah aksi protes pun terjadi dan terus menyebar di seluruh wilayah Tepi Barat. Salah satu warga Palestina yang mengungsi dari wilayah Deheisheh pun memberikan kesaksiannya.
“Polisi Palestina adalah tentara bayaran Israel. Mereka hanya menonton dan tidak melakukan apa-apa,” tutur Majdi, seperti dikutip Aljazeera, Kamis (10/6/2014).
Salah satu temannya menambahkan, kondisi ini lebih buruk karena polisi Palestina mendokumentasikan para pelaku penyerangan kemudian informasi itu disampaikan kepada tentara Israel.
Sekadar informasi, pada 1995 dalam perjanjian Oslo, Koordinasi Keamanan Palestina-Israel memberikan sedikit kekuasaan kepada pasukan keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat. Namun, pihak Otoritas Palestina tetap tunduk kepada pasukan keamanan Israel.
Hal itu memicu pertanyaan atas masa depan koordinasi keamanan antara Israel dan Palestina.
Pasalnya, perjanjian Oslo merupakan solusi untuk menjaga keamanan dan juga kejelasan masa depan antara Israel dan Palestina. Dalam penandatanganan tersebut selain perwakilan dari Israel dan Palestina turut hadir perwakilan Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang berperan sebagai saksi.
Saat ini sejumlah warga Palestina berharap agar ada bentuk rekonsiliasi antara kedua belah pihak untuk menghentikan serangan tersebut.(ang) (ger)
Terima kasih telah membaca artikel tentang
Polisi palestina adalah bayaran tentara Israel
di blog
Kabar Berita
jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.