Acara makan malam para pemimpin negara
ekonomi APEC memang telah berlangsung pada Senin malam, 11 November
2014 di Beijing Aquatics Centre. Namun, acara makan malam yang
seharusnya berjalan layaknya agenda diplomatik lainnya berubah menjadi
pergunjingan di dunia maya.
BBC edisi Senin kemarin melansir, Presiden Rusia, Vladimir
Putin, mencuri perhatian publik, ketika mantan Kepala Badan Intelijen
KGB itu tengah duduk di samping Ibu Negara China, Peng Li Yuan.
Mengetahui udara yang begitu dingin di Beijing, Putin berinisiatif
menyelimuti pundak Peng.
Peng tersenyum, berterima kasih sambil
sedikit membungkuk. Tidak berapa lama kemudian, selimut itu diberikan
kepada ajudannya dan dia mengenakan jaket hitam miliknya.
Sementara, suami Peng tengah sibuk berbicara dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Adegan yang berlangsung beberapa detik itu sempat terekam dalam
tayangan langsung televisi. Publik China pun langsung heboh melihat
adegan tersebut.
Adegan tersebut menjadi topik perbincangan hangat di dunia maya.
Terlebih, ketika makan malam itu digelar, di China tengah diperingat
sebagai hari bagi kaum lajang. Ditambah status Putin saat ini sebagai
duda membuat publik di China kian bersemangat membahas topik tersebut.
Salah seorang pengguna akun Weibo, Twitter versi China, bernama TuXiaonuan_sakura mengucapkan selamat kepada Putin.
"Kerja yang bagus, Paman Putin," tulis TuXiaonuan_sakura.
Sementara pengguna akun Weibo yang lain mengatakan bahwa Putin
seorang lelaki sejati dan dipuja oleh banyak wanita. Komentar lainnya
berbunyi nada protes karena Putin dianggap lancang telah mencuri pusat
perhatian dari tuan rumah yakni Presiden Xi Jinping.
Disensor
Namun, adegan yang terekam di stasiun televisi CCTV itu
rupanya disensor oleh Pemerintah China. Laman Dailymail melansir hal
dikhawatirkan bisa memicu beragam opini publik karena adanya perbedaan
budaya.
"China dikenal dengan kebudayaan tradisionalnya yang konservatif,
khususnya ketika menyangkut interaksi pria dan wanita yang tidak
memiliki hubungan apa pun. Adegan Putin itu bisa saja dianggap lelucon
oleh orang lain, tetapi sang pemimpin besar kemungkinan tidak
menyukainya," ungkap komentator independen dan sejarahwan, Zhang Lifan.
Sementara di mata Direktur Pusat Kajian Rusia dan Asia Tengah di
Institut Shanghai, Li Xin, apa yang dilakukan Putin tidak lebih dari
sekedar untuk menunjukkan rasa sopan. Hal itu sama sekali tidak melewati
batas aturan diplomatik.
"Itu telah menjadi sebuah tradisi di Rusia bagi seorang pria yang
bermartabat untuk menghormati wanita di perhelatan publik. Dan di sebuah
negara yang cuacanya dingin seperti Rusia, sangat normal bahwa seorang
pria seharusnya membantu wanita untuk melepas dan memakai mantel," kata
Li.
Tapi, lanjut Li, bisa saja China tidak terbiasa dengan budaya semacam itu.
Lagipula ini bukan kali pertama Putin menunjukkan keramahannya.
Saat di ajang KTT G20 tahun lalu di St Petersburg, Putin juga melakukan
hal serupa terhadap Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Terima kasih telah membaca artikel tentang
Media China Sensor Adegan Putin Dan Istri Presiden Xi Jinping
di blog
Kabar Berita
jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.