Inilah ilustrasi kecelakaan Germanwing yang terungkap dari cockpit voice recorder yang melibatkan kopilot Andreas Lubitz
PO, German,- Keterlibatan sang kopilot Andreas Lubits yang diduga membajak Pesawat
Germanwings sehingga mengalami kecelakaan, mengejutkan banyak pihak. Sebuah laporan dari Jerman menyebutkan pemuda berusia 28 tahun itu
mengalami depresi setelah hubungannya dengan sang pacar mengalami
kegagalan sehingga membuatnya membajak pesawat Airbus A320 dan
menewaskan 149 penumpangnya. Teori ini muncul hanya beberapa jam setelah penyelidikan polisi
terkait bencana itu bahwa mereka telah membuat 'penemuan yang
signifikan' dalam pencarian empat jam dari apartemennya, yang sebelumnya
dikatakan telah hidup bersama dengan pacarnya. Petugas menolak untuk mengungkapkan rincian dari temuan itu yang
memberi petunjuk kalau Lubitz melakukan tindakan bunuh diri dengan
menjatuhkan pesawat Germanwings seperti yang dikutip Daily Mail.
Kemarin, atasan Lubitz mengaku kalau anak buahnya itu pernah menyelinap
'jaring pengamanan' dan seharusnya tidak diizinkan terbang. Ia juga
mengungkapkan Lubitz menderita depresi dan 'kelelahan' yang telah
mengangkat kariernya. Tapi, anehnya ia melewati semua penilaian
psikologis dan dianggap layak untuk terbang. Dalam kecelakaan mematikan itu, Jaksa mengungkapkan rekaman
mengerikan dari pesawat menunjukkan Lubitz mengunci kaptennya sendiri
dari ruang kokpit sehingga membuat pesawat meledak di pegunungan Alepen. Dalam file audio diambil dari Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat
itu ditemukan yang pada hari Rabu di lokasi kecelakaan terdengar kapten
mengalami tekanan saat ia mencoba untuk memaksa masuk kembali ke dalam
ruang kokpit pesawat. Jaksa mengatakan jeritan penumpang menyadari nasib
mereka bisa didengar di detik-detik akhir.
Dalam pengakuan, Carsten Spohr, kepala Lufthansa yang memiliki saham
maskapai Germanwings, mengaku Lubitz telah menyelinap melalui jaring
pengaman dengan konsekuensi yang menghancurkan. "Pilot sudah lulus semua tes nya, semua ujian medis," katanya. "Dia
100 persen fit untuk terbang tanpa batasan. Kami memiliki Lufthansa,
sistem pelaporan di mana kru dapat melaporkan - tanpa dihukum - masalah
mereka sendiri, atau mereka dapat melaporkan tentang masalah orang lain
tanpa jenis hukuman," katanya. "Semua jaring pengaman kita semua sangat baik di sini, namun tidak bekerja dalam kasus ini."
Sumber : Germannews
Terima kasih telah membaca artikel tentang
Pilot Putus Cinta, 149 Penumpang Tewas
di blog
Kabar Berita
jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.