PO, -Usman (45), warga Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, yang
pertama kali menemukan batu giok berbobot 20 ton, risau. Dia tidak
dilibatkan saat batu dibelah pemerintah. Dia juga belum tahu akan
mendapatkan bagian atau tidak.
Seorang warga Pante Ara, Kamaruzzaman, mengatakan, hingga kini Usman belum mendapat apa-apa. Bahkan dia mulai stres memikirkan batu temuannya diambil semua.
"Pemilik sudah stres sekarang. Dia selalu tanya gimana batu yang ditemukannya. Saya bilang sama dia untuk selalu berdoa agar dapat yang terbaik," jelas Kamaruzzaman saat dihubungi detikcom, Senin (23/2/2015).
Menurutnya, batu dibelah pemerintah untuk diamankan sementara agar tidak terjadi konflik antarwarga. Setelah dipotong-potong sejak Minggu (22/2) kemarin, giok 20 raksasa itu dibawa ke pusat pemerintahan di Suka Makmue, Nagan Raya.
Sebagian besar warga Pante Ara sudah tidak mengunjungi lagi lokasi penemuan batu. Mereka kecewa karena batu dibelah tidak melibatkan penemu.
"Batu kami yang temukan kenapa diambil semua oleh pemerintah," kata Kamaruzzaman.
Keputusan membelah batu alam itu merupakan kesepakatan pihak-pihak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pekan lalu. Dari 20 ton, baru 1,5 yang sudah dibelah. 'Cuilan' batu tersebut telah dibawa ke kantor pemerintah. 60 Orang dan 4 mesin pemotong dikerahkan untuk memecah batu yang ditaksir bernilai miliaran rupiah tersebut.
Seorang warga Pante Ara, Kamaruzzaman, mengatakan, hingga kini Usman belum mendapat apa-apa. Bahkan dia mulai stres memikirkan batu temuannya diambil semua.
"Pemilik sudah stres sekarang. Dia selalu tanya gimana batu yang ditemukannya. Saya bilang sama dia untuk selalu berdoa agar dapat yang terbaik," jelas Kamaruzzaman saat dihubungi detikcom, Senin (23/2/2015).
Menurutnya, batu dibelah pemerintah untuk diamankan sementara agar tidak terjadi konflik antarwarga. Setelah dipotong-potong sejak Minggu (22/2) kemarin, giok 20 raksasa itu dibawa ke pusat pemerintahan di Suka Makmue, Nagan Raya.
Sebagian besar warga Pante Ara sudah tidak mengunjungi lagi lokasi penemuan batu. Mereka kecewa karena batu dibelah tidak melibatkan penemu.
"Batu kami yang temukan kenapa diambil semua oleh pemerintah," kata Kamaruzzaman.
Keputusan membelah batu alam itu merupakan kesepakatan pihak-pihak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pekan lalu. Dari 20 ton, baru 1,5 yang sudah dibelah. 'Cuilan' batu tersebut telah dibawa ke kantor pemerintah. 60 Orang dan 4 mesin pemotong dikerahkan untuk memecah batu yang ditaksir bernilai miliaran rupiah tersebut.
Sumber : Acehpost
Terima kasih telah membaca artikel tentang
Giok Seberat 20 Ton Diamankan Pemerintah, Sang Penemu Stress
di blog
Kabar Berita
jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.